Begini 7 Cara Membuat Konten Marketing Menghasilkan Lebih Cepat – Bagian 1
Saat artikel ini ditulis Algoritma pada Google berkembang semakin pesat dan lebih baik dalam memahami maksud pencarian (search intent) seseorang, dan kalau Anda termasuk seorang pembuat konten maka Anda harus beradaptasi jika masih ingin bertahan.
Lalu bagaimana caranya?
Salah satu caranya adalah dengan menyingkirkan “daftar kata kunci” Anda dan mulai mengelompokkan konten berdasarkan suatu topik tertentu (topic-based clusters).
Konten yang terstruktur membantu Google memahami hubungan antara halaman-halaman yang berbeda kemudian menentukan topik tersebut berada dalam ranah yang sama.
Hasilnya, cara ini akan meningkatkan peringkat konten, menaikkan traffic dan membantu para pengguna dengan minat yang sama sehingga dapat menemukan konten Anda lebih cepat.
Lalu apa artinya ?
Apakah sistem pencarian dengan kata kunci sudah tidak berlaku ?
Kejutan ! Google Tidak Lagi Melakukan Pencarian Dengan Kata Kunci.
Apa Yang Harus Anda Lakukan ?
Pada era sebelumnya, pencarian menggunakan kata kunci adalah tulang punggung dalam setiap strategi SEO.
Setiap halaman membutuhkan kata kunci yang menjadi target atau frase yang berhubungan dengan industri tersebut. Benar bukan ?
Namun Google menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak lagi ingin bekerja menggunakan cara lama.
Di awal tahun 2016, Google secara drastis mulai mengurangi data-data yang tersedia dalam Keyword Planner untuk para pengguna non-iklan dengan implementasi yang lebih besar pada tahun berikutnya.
Jika Anda pengguna biasa yang tidak beriklan aktif di Google AdWords, Anda sudah tidak lagi bisa melihat volume data pencarian melalui variasi kata kunci.
Para pengguna mesin pencari Google saat ini menggunakan bahasa yang lebih natural.
Google telah menerapkan ini dalam algoritma terbarunya, mengubah caranya dalam memprioritaskan serta menampilkan sebuah konten pada SERP (Search Engine Result Pages).
Anda tahu semua yang Google lakukan ini bertujuan untuk satu hal?
YA, Google tidak ingin konten berdasar pencarian kata kunci karena para penggunanya tidak lagi menginginkan konten berdasar pencarian kata kunci.
Mulai dari content strategist hingga copywriter, semuanya yang termasuk dalam proses pemasaran konten akan merasakan keuntungan dari pencapaian baru ini.
Jika ada yang masih membuat copywriting dengan mengandalkan kata kunci maka dengan cepat Anda akan tertinggal di belakang.
Anda Bisa Memulai Dengan Merubah Kata Pencarian
Dengan diluncurkannya aplikasi Siri pada iPhone 4S di tahun 2011 muncul sebuah fenomena baru. Orang-orang mulai bicara pada ponsel mereka.
Beberapa saat kemudian, Amazon mengirimkan lebih dari 200 unit Echo (termasuk Alexa) dan Google mengeluarkan versi mereka yaitu Google Home.
Faktanya, Search Engine Watch memprediksi bahwa 50% dari keseluruhan pencarian adalah pencarian menggunakan suara di tahun 2020.
Daripada harus mengetik frase kata kunci, kita sekarang bisa berkomunikasi dengan gadget kita.
Kemunculan pencarian suara menandakan bahwa saat ini pertanyaan-pertanyaan saat ini disampaikan dalam bahasa natural dan ini jelas-jelas mengubah cara kita mencari.
Ingat ketika Google memiliki dua gebrakan utama? – BENAR, Google Hummingbird dan Google RankBrain.
Diperkenalkan pada tahun 2013, Hummingbird adalah gerakan pertama Google.
Algoritmanya berfokus pada memahami pertanyaan pencarian dengan bahasa natural dan menyediakan jawaban dengan cepat dan tepat.
Kemudian setelahnya, muncullah RankBrain di tahun 2015.
RankBrain ini dikembangkan untuk memahami pertanyaan pencarian dengan lebih baik dan mengukur kepuasan pengguna melalui hasil pencarian Google.
Bagaimana pengguna kemudian berinteraksi dengan hasil pencarian akan mulai mempengaruhi hasil yang ditunjukkan.
Google terus berkembang dari waktu ke waktu, menjadi lebih baik dan lebih baik dalam memahami serta memberikan apa yang pengguna butuhkan.
Hasil dari perubahan dan update ini, kita sekarang lebih mempertimbangkan konten dan konteks.
Berpikirlah Dari Sisi Konteks – Dimana, Bagaimana, dan Kenapa
Ada begitu banyak faktor yang membuat konteks pertanyaan pencarian Anda, misalnya, lokasi pengguna, waktu, perangkat yang digunakan, riwayat pencarian, dan masih banyak lagi.
Hal-hal ini mempengaruhi hasil pencarian yang ditampilkan Google – pencarian jadi lebih personal, yang mana artinya nilai pencarian berdasar peringkat kata kunci individual berkurang.
Hasil pencarian yang ditampilkan tidak akan sama untuk semua orang, begitu juga dengan peringkat yang ditampilkan.
Merespon tantangan yang ada saat ini, Anda sebagai pembuat konten harus benar-benar berfokus memahami kebutuhan para pelanggan potensial yang telah atau akan Anda layani.
Misalnya saja begini, “saya ingin menulis artikel tentang tren sepatu untuk orang-orang menggunakan perangkat mobile, di malam hari, di Ohio”
maka dapat dikatakan, “Google memahami apa yang orang inginkan, dan jika kita ingin konten ini ditemukan maka kita harus memahami hal ini juga.”
Jadi jika Anda pembuat konten maka Anda harus bekerja lebih keras untuk menyediakan nilai – dengan menghasilkan nilai apa yang benar-benar berarti untuk pengguna.
Contohnya, jika kita mencari makeup, Google memahami bahwa sebagian besar dari kita memang ingin membeli makeup.
Atau jika kita menuliskan kata-kata yang panjang sulit untuk dieja, Google memahami keinginan tersebut dan akan memperbaiki ejaan yang salah dan akan menunjukkan hasil yang berasal dari sebuah kamus.
Jika kita mencari Barnet Council, kita akan mendapatkan hasilnya dengan peta sehingga kita dapat dengan mudah menemukan jalan menuju lokasi.
Google kelihatannya mencoba untuk memahami konteks dibalik pencarian pengguna dan menawarkan hasil terpercaya untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Dulu, menulis konten untuk mesin pencari adalah tentang meneliti dan membuat target kata kunci dengan postingan blog.
Yang menjadi masalah ketika suatu situs bertambah besar maka strukturnya menjadi lebih rumit.
Halaman yang memiliki kesamaan konten akan bersaing satu sama lain, dan butuh usaha lebih dari google untuk mengerti artikel mana yang jadi prioritas – dan bagaimana mereka relevan dengan kata kunci yang ditawarkan.
Apa Selanjutnya?
Anda harus membaca update artikel berikutnya yang akan membahas :
- Bagaimana bersaing dengan kompetitor dengan kata kunci yang Anda incar?
- Apa saja yang harus Anda siapkan agar artikel Anda memenangkan peringkat teratas?
- Bagaimana menulis dengan berfokus pada suatu niche?
Semua akan dibahas tuntas pada bagian ke – 2 artikel lanjutan dari artikel ini.
Sumber : crazyegg.com